Ilmu Warisan
leluhur Nusantara, Rajah Kalacakra merupakan senjata gaib yang bisa untuk
membinasakan lawan yang sakti. Rajah Kalacakra ini, konon banyak digunakan oleh
para prajurit kerajaan di jawa pada masa lalu. Hal ini diyakini bahwa, Rajah
Kalacakra dapat dipergunakan sebagai bentengi
diri. Menurut tokoh spiritual Gus Cokro
Santri ST, Ilmu Kalacakra merupakan gabungan antara rapalan mantra jawa
dan aliran Budha. Rajah Kalacakra ini akan memiliki efek yang maksimal
jika dituliskan pada daun dan kulit binatang, khususnya pada kijang, dan ingat,
rajah ini kurang baik jika ditulis pada sebuah benda berbahan logam serta batu.
Rajah
Kalacakra sebenarnya turunan dari ajaran Buddha Vajrayana yang dulu
berkembang di Nusantara, Sejak jaman kehancuran Majapahit, para praktisi
aliran Vajrayana di bumi nusantara dipaksa mengadopsi agama dari arab, sehingga
semua prakteknya tidak lagi dilakukan di tempat terbuka yang kebanyakan candi
pemujan banyak yg dihancurkan, melainkan prakteknya secara diam-diam di tengah
malam supaya tidak kedengaran, jadi dilakukan di batin saja, makanya
disebut kebatinan.
Aliran
Vajrayana di tanah Nusantara dulunya sangat hebat sakali bahkan banyak dijumpai
para praktisi dari Tibet datang ke Nusantara untuk belajar dan dibawa ke
negaranya, misalnya dari guru besar Dharmakitri Atisha yang menjadi pendiri
salah satu aliran dan empat aliran utama di tibet.
Dalam aliran
Vajrayana/Tantrayana, Kala adalah salah satu pelindung Dharma yang berkuasa
atas waktu (Wheel of Time). pada negara tibet juga di kenal dengan
Kalacakra namun mempunyai manfaat untuk melakukan kultivasi secara spiritual
dan merupakan salah satu Sadhana tingkat tinggi dalam aliran Tantra.
Jika Anda
mempunyai atau ditawarkan rajah ini pada kertas atau logam, berarti itu hanya
sebuah aksesoris biasa yang fungsinya tidak ada. Tentu anda mengetahui tata
cara kejawen yang mengharuskan pengijazahan ilmu kepada murid yang biasanya
dilakukan dengan menulis tangan.
Rajah ini
memiliki manfaat yang beragam, namun yang paling inti dari rajah ini adalah
untuk membentengi diri. Beikut ini manfaat rajah ini pada berbagai aspek
kehidupan:
1. Sebagai Tameng untuk menghacurkan kekuatan lawan
2. Sebagai pantulan jika ada ilmu ghaib yang menyerang
kita
3. Mengusir mahluk halus dengan cara memasang di tempat
yang dirasa angker
4. Sebagai pagar gaib rumah Anda
5. Tolak Bala akan penyakit gaib
6. Menghalau niat jahat
Biasanya
rajah ini berwujud berupa sinar yang berputar dan terletak pada dada
pemiliknya. bagi yang sudah bisa meihat alam gaib akan bisa melihat wujud rajah
ini.
Anda pasti
tahu jika rajah ini merupakan warisan leluhur yang turun temurun dari generasi
kegenerasi, oleh sebab itu keaslian rajah ini juga harus patut anda ketahui.
Berikut ini langkah-langkah untuk memperoleh rajah kalacakra secara sempurna:
#Pertama – Puasa
sunnah 40 hari
#Kedua – Selama
berpuasa, sehabis shalat fardlu dibaca 5 kali
#Ketiga – Sehabis
shalat Hajat dibaca 41 kali (khusus jika Anda ingin mempelajari Ajian ini)
#Keempat – Selesai
berpuasa baca 5 kali sehabis sholat fardlu
Berikut ini
bacaan ajian kalacakra yang dimaksud:
Hong Ilaheng, Sang Hyang Kala Kang Katon Sun umadep, sun umarep, singkir
sumingkir, keno sanjato Prabu Kresna.
1. “YaMaraja – jamara Ya”
2. “Yamarani – Nirama Ya”
3. “YaSilapa – Palasi Ya”
4. “YaMidosa – Sadomi Ya”
5. “YaDayuda – Dayuda Ya”
6. “YaSiyaca – Cayasi Ya”
7. “YaSimaha – mahasi Ya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar