Senin, 28 Agustus 2017

Misteri ‘Lingsir Wengi,’ Konon Tembang Pemanggil Kuntilanak

Film 'Kuntilanak' sukses membuat anggapan jika lagu 'Lingsir Wengi' adalah tembang pemanggil mahluk halus bernama Kuntilanak, dalam film itu, bagi siapa saja yang melantunkan tembang 'Lingsir Wengi' di malam hari maka sang kuntilanak akan datang dan mengganggunya.
Tapi apakah benar?
Nyatanya lagu Lingsir Wengi merupakan karya salah satu Wali Songo, yaitu Sunan Kalijaga atau biasa disebut Raden Said.
Sunan Kalijaga salah satu wali yang menyebarkan ajaran Islam dengan media budaya jawa, seperti wayang kulit, seni ukir, gamelan, dan tembang-tembang Jawa.
Dilihat dari lirinya, Sunan Kalijaga sengaja membuat lagu ini sebagai lagu penolak bala dalam mencegah gangguan mahluk gaib di malam hari.
Bahkan lagu ini juga dijadikan doa kepada Tuhan untuk keselamatan diri dari segala marabahaya, penyakit dan musibah. Sunan Kalijaga biasanya menyanyikan lagu ini setelah salat Tahajud alias Salat disepertiga malam, kemudian lagu ini jadi populer di kalangan masyarakat Jawa.
Setelah masa penyebaran agama Sunan Kalijaga di pulau Jawa usai, lagu ini pun berubah fungsi, karena iramanya yang mendayu-dayu, para ibu-ibu di Jawa menjadikan lagu ini sebagai lagu pengantar tidur untuk anak-anak mereka yang masih terjaga saat larut malam.
Barulah setelah film 'Kuntilanak' tayang, hingga kini masyarakat Indonesia banyak menganggap lagu 'Lingsir Wengi' sebagai lagu pemanggil Kuntilanak, tentu saja hal ini adalah hal yang salah dan sama sekali tidak ada korelasinya.
Berikut lirik dan arti lagu 'Lingsir Wengi'.
Bahasa Jawa
Lingsir Wengi
Lingsir wengi
Sepi durung biso nendro
Kagodho mring wewayang
Kang ngreridhu ati
Kawitane
Mung sembrono njur kulino
Ra ngiro yen bakal nuwuhke tresno
Nanging duh tibane aku dewe kang nemahi
Nandang bronto
Kadung loro
Sambat-sambat sopo
Rino wengi
Sing tak puji ojo lali
Janjine mugo biso tak ugemi

Bahasa Indonesia
Menjelang Tengah Malam
saat menjelang tengah malam
sepi tidak bisa tidur
tergoda bayanganmu
di dalam hatiku
permulaanya
hanya bercanda kemudian terjadi
tidak mengira akan jadi cinta
kalau sudah saatnya akan terjadi pada diriku
menderita sakit cinta(jatuh cinta)
aku harus mengeluh kepada siapa
siang dan malam
yang saya cinta jangan lupakan ku
janjinya kuharap tak diingkari

Sedangkan durmo (bagian macapat) lingsir wengi yang dinyanyikan di film kuntilanak berlirik seperti ini:
Bahasa Jawa
Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
Ojo Tangi nggonmu guling
awas jo ngetoro
aku lagi bang wingo wingo
jin setan kang tak utusi
jin setan kang tak utusi
dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet

Bahasa Indonesia
Menjelang malam, dirimu(bayangmu) mulai sirna
Jangan terbangun dari tidurmu
Awas, jangan terlihat (memperlihatkan diri)
Aku sedang gelisah,
Jin setan ku perintahkan
Jadilah apapun juga,
Namun jangan membawa maut



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengunjungi Makam Wali Allah, Sultan Suriansyah

Makam Sultan Suriansyah   S ultan Suriansyah, berasal dari keturunan raja-raja Kerajaan Negara Daha. Ia merupakan Raja Banjar pertama yan...