Rabu, 06 September 2017

Ilmu Kejawen Islam Warisan Wali Songo

Kiprah para Wali Songo   di Tanah Jawa merupakan bukti penyebaran ajaran Islam yang telah meluas hingga sampai saat ini. Sembilan wali yang tersebar di tanah Jawa sering disebut dengan Wali Songo yang ada sejak abad ke-17. Semua wali ini tinggal di tiga wilayah penting yang ada di Pulau Jawa, meliputi wilayah Surabaya meliputi daerah Gresik dan Lamongan (Jawa Timur), kemudian wilayah Kudus dan Demak (Jawa Tengah dan wilayah Cirebon (Jawa Barat).
Kedatangan dan keberadaan para Wali Songo di tanah Jawa hingga  merupakan era berakhirnya kepercayaan Hindu-Budha di Indonesia khususnya di Tanah Jawa itu sendiri. Kebudayaan Islam kemudian merajai Nusantara dan menjadi kepercayaan Mayoritas hingga saat ini. Tanah Jawa yang sangat potensial sebagai daerah penyebaran agama menjadi wilayah yang baik bagi Wali Songo untuk menyebarkan agama Islam hingga mampu menggeser keberadaan budaya Hindu Budha.
Bermula dari keberadaan Kerajaan Islam di Pulau Jawa lah walisongo berkembang. Tak hanya walisongo namun juga tokoh Islam lain yang menjadi bagian dari Kerajaan Islam di Jawa. Peranan mereka (walisongo) yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Tanah Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat para Walisongo ini lebih banyak disebut dibanding tokoh pendiri Islam lainnya. Kekuatan juga ilmu-ilmu walisongo yang diajarkan membuat para wali semakin disambut hangat dari berbagai kalangan, khususnya mereka yang senang akan ilmu walisongo ini.
Di Tanah Jawa sendiri, Walisongo lahir dengan ilmu-ilmu yang mengajarkan kepada kebaikan dan ke-ISLAM-an. Sudah banyak ilmu warisan Wali Songo  yang ditinggalkan dan masih lestari hingga saat ini, karena banyak pecinta ilmu hikmah dan ilmub spiritual yang mempelajarinya. Bahkan, para ulama dan pakar ilmu spiritual secara sengaja membuat sebuah padepokan untuk mengajarkan dan melestarikan ajaran ilmu WaliSongo ini agar tetap lestari sampai kiamat nanti. Salah satunya adalah Tokoh Spiritual Gus Cokro ST, di mana saat ini di padepokannya, beliau banyak mengajarkan berbagai macam jenis ilmu warisan Wali Songo yang didapatkan dari mendiang gurunya.
Perihal ilmu-ilmu warisan para leluhur, menurut mitos masyarakat Jawa,  ada anggapan apabila seseorang memiliki ilmu kebal,

pengasihan, ilmu mata batin  atau ilmu kejawen lainnya dapat menimbulkan kesialan dalam hidupnya seperti seret rezeki, bisa sakit jiwa atau gila jika tidak kuat menyimpannya dalam raga, menderita menjelang sakaratul maut, matinya susah, dan lain sebagainya. Anda jangan mudah percaya karena semua itu hanyalah mitos yang tak dapat dibuktikan kebenarannya. Kebanyakan orang yang menguasai ilmu ghaib akan menjadi sombong dan malas bekerja, hanya mengharapkan orang datang meminta pertolongannya lalu menyelipkan beberapa lembar rupiah ketika bersalaman. Jadi bukan karena Ilmunya yang menjadikannya sial dan miskin namun penyalah gunaannya.

“Sebetulnya baik buruk efek Ilmu Gaib tergantung pemiliknya, bagaimana ia mengamalkannya, bagaimana niat mempelajarinya dan bagaimana ia menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Bisa saja Allah menghukum dengan cara menbyulitkan rejeki,  menyiksa saat datangnya ajal atau hukuman lain karena orang tersebut sombong dan suka menindas orang lain dengan ilmunya, bukankah kita selalu dalam kekuasaan Allah. Oleh sebab itu jadilah orang yang sabar dan rendah hati supaya Anda disegani orang lain. Akan tetapi apabila Anda sangat terdesak silahkan menggunakan ilmu jawa ini sesuai kemampuan dan bukan untuk melumpuhkan lawan,”jelasnya panjang lebar.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengunjungi Makam Wali Allah, Sultan Suriansyah

Makam Sultan Suriansyah   S ultan Suriansyah, berasal dari keturunan raja-raja Kerajaan Negara Daha. Ia merupakan Raja Banjar pertama yan...