Kanjeng Sunan Kalijaga merupakan satu dari sembilan wali penyebar
ajaran Islam di tanah Jawa. Sunan bernama lain Raden Said ini dikenal dengan
dakwahnya yang tak menghilangkan budaya asli masyarakat Jawa kala itu.
Konon Sunan Kalijaga memiliki ilmu kanuragan tinggi
yang diperolehnya atas seizin Allah. Beberapa kelebihan Sunan Kalijaga
diantaranya mampu memunculkan mata air di tempat yang gersang, mengeluarkan api
dari dalam tanah dan beberapa karomah lainnya.
Sunan Kalijaga juga memiliki pusaka-pusaka yang selalu
menemaninya dalam setiap perjalanan dakwahnya di tanah Jawa. Beberapa
diantaranya berhasil tersimpan dan dirawat oleh pewarisnya, sementara yang lain
disebut-sebut hingga saat ini belum diketemukan serta masih tersimpan di tanah
Demak Jawa Tengah (Jateng). Berikut beberapa pusaka yang dimiliki Sunan
Kalijaga.
Ontokusumo
Benda ini merupakan sebuah kain berbentuk rompi. Konon
rompi ini merupakan peninggalan dari Nabi Muhammad yang diwariskan secara turun
temurun dan sampailah ke tangan Sunan Kalijaga.
Ontokusumo didapatkan Sunan Kalijaga setelah ia khatam
Al Quran pada malam Jumat legi. Saat itu Sunan Kalijaga bersama wali lain
tengah berkumpul di Masjid Agung Demak dan tiba-tiba mendapati sepucuk surat
yang berisi pesan jika ia akan memperoleh hadiah berupa rompi terbuat dari
kulit kambing peninggalan Nabi Muhammad.
Keris Kyai Carubuk
Pusaka Sunan Kalijaga ini berupa keris bernama Kyai
Carubuk. Keris luk (lekuk) 17 ini dibuat oleh sahabat Sunan Kalijaga bernama
oleh Empu Supa Mandagri, seorang pande besi kenamaan dari Kerajaan Majapahit.
Saat pembuatannya konon Sunan Kalijaga hanya menyerahkan
bahan mentah berupa besi seukuran biji salak. Dengan keterampilan dan kekuatan
kanuragan yang dimiliki Empu Supa Mandagri akhirnya keris tersebut dapat
rampung digarap.
Kyai Carubuk ini ditempa dengan bara dari sumber api
abadi Merapen di Godong, Kabupaten Grobogan, Jateng. Konon Empu Supa Mandagri
membuat Kyai Carubuk ini bukan dengan alat pemukul namun hanya menekan-nekan
besi menggunakan jari tangannya.
Tongkat Kalimasada
Sunan Kalijaga memiliki sebuah tongkat yang selalu
setia menemani setiap pengembaraannya. Dari tongkat ini banyak peristiwa di
luar nalar terjadi, seperti terciptanya mata air maupun munculnya api dari
dalam tanah setelah benda pusaka tersebut ditancapkan ke bumi.
Konon tongkat warna hitam milik Sunan Kalijaga berasal
dari kayu Kalimasada. Pohon kayu Kalimasada ini berasal dari Pulau Karimunjawa,
Jepara, Jateng.